Sederhana
saja hendaknya
Kami
mengundang saudari/a, untuk menghadiri “Wedangan Teater”
Wedangan
Teater adalah nama yang akhirnya kami sepakati untuk menyebut acara tersebut. Nama
tersebut dipilih sebagai penanda waktu, tempat, dan peristiwa dialog teater yang
akan diselenggarakan pada tanggal 12 November 2017, 19.30 WIB, di Sanggar
Teater Soekamto Unisri.
Satu-satunya
identitas dari acara tersebut ialah nama acara itu sendiri, yakni Wedangan
Teater. Sehingga “Wedangan Teater” hendaknya dipahami secara sangat sederhana,
dan dihadiri dengan pundak yang sederhana pula. Barangkali seperti sebuah
niatan untuk ngobrol di wedangan dengan kawan kita. Sebab tujuan dari kami menggelar
acara ini pun sangat sederhana, yakni sekedar menciptakan kemungkinan dari
sebuah persinggungan. Persinggungan tersebut berbentuk sebuah obrolan antar
kawan. Melalui tulisan ini, kami mengundang kawan-kawan penggiat teater di
Surakarta – siapa saja yang berkenan.
Sekedar
Pengantar.
Peristiwa
ini bukan hendak mewakili kelompok, perhimpunan, organisasi, lembaga atau
apapun. Bukanlah pula sebuah usaha pembentukan jaringan atau wadah baru, ialah
sekedar usaha untuk kian berkawan. Yakni saling mengenal (tambah mengenal)
antar pribadi-pribadi penggiat teater di Surakarta melalui sebuah perbincangan
santai, dan sangat tidak ingin berasa formal. Boleh dikata; “Wedangan Teater”
digelar dalam rangka “Wedangan Teater” itu sendiri. Maka yang kami tawarkan
dari hasil atau apa yang diperoleh dari peristiwa itu nantinya bukanlah berupa
suatu pengerucutan pendapat atau semacam keputusan. Semua akan kembali menjadi
pilihan masing-masing pribadi yang menghadirinya. Sebab; kami memang hanya
menawarkan kemungkinan.
Kami
disini ialah pribadi-pribadi yang menyepakati dan mengawali untuk memulai. Pada
perkembangannya ‘kami’ disini bertambah lagi, yakni seorang kawan yang
setuju untuk mendokumentasikan peristiwa tersebut secara literasi. Lalu pada
beberapa pihak hal itu kami sampaikan.
Helmi
Prasetya dan Budi “Bodhot” Riyanto menyanggupi untuk menjadi pemantik obrolan
pada malam itu nantinya. Keduanya berkenan untuk menjadi pemantik obrolan
dengan menceritakan pengalaman berteater masing-masing. Lalu teater Soekamto
menyanggupi untuk menjadi tuan rumah. Selajutnya tentu saudari/a, sudikah
meluangkan waktu dan hati untuk datang dan menciptakan “kemungkinan” bersama
kami?
Demikianlah
undangan, sekedar pengantar, dan sekedar nada dasar yang kami tawarkan.
Harapannya ialah peristiwa ini dapat tergelar secara berkelanjutan dan menjadi ‘waktu
dan tempat’ yang mempersilahkan kawan-kawan perteateran Surakarta untuk saling
berbicara. Mungkin.
Surakarta, 5 November 2017
No comments:
Post a Comment