Thursday, 26 May 2016

Kota Badut (Okek Antagonis)



Menimbun sampah dan kesesakan demi citra positif. Agar nama menjadi baik, kita perlu aktif beriklan dan mengadakan karnaval. Berkiblat pada arah gerak jaman, kita men-tuhankan popularitas! Kita perlu promosi dalam kadar tinggi, mengemasnya dalam kantong plastik perayaan demi menarik minat para pembeli. Sampai disini semua bermuara pada perdagangan dan pencitraan.

Warga senang saja, larut dalam kebanggaan karena kota semakin ramai pertunjukan. Mereka menjadi badut dan penonton badut--yang diupah dan diberi suguhan-- dalam perayaan, tanpa tahu makna dari setiap acara. 

Asal senang, asal tertawa, pulang kenyang, pengakuan pun datang.

Baiklah, semua adil sesuai porsi pemikiran masing-masing kepala. Sebagian orang butuh tontonan, sebagian butuh pasang tampang, sebagian butuh berdagang, dan sebagian butuh pengakuan. 


Tidak ada yang salah, karena kita warga kota badut pemuja arak-arakan penggemar pesta besar, persetan dengan makna dan simbol, acuh terhadap arti yang lebih dalam. Selamat berpesta warga kota badut.
-031013-

No comments:

Post a Comment