Saturday, 2 April 2016

Surat Pinangan untuk Para Pendidik (Idnas Aral)

Surat Pinangan untuk Para Pendidik
Dengan sajakku aku merayu untuk meminangmu

Wahai para pendidik,
Tolong sambutlah anak cucu kita sebagaimana mereka lahir dari percintaan dan kemesraan, bukan pemerkosaan-pemerkosaan. Lalu berikanlah mereka nama hanya ketika kau sedang jatuh cinta.

Kupinta jangan pernah kau ajarkan agama sembari kau asah pedang dan gobang. Jangan pernah engkau merasa bisa memperkenalkan Tuhan pada mereka, didiklah saja mereka untuk mengenal dirinya sendiri lalu menemu Tuhan dengan caranya.

Tolong jangan semen betonkan kebenaran. Di depan mereka jangan hakikatkan-hakikatmu, mutlakkan mutlakmu, sumpahkan serapahmu, logikakan-logikamu, rasionalkan rasiomu. Tunjukkan bahwasanya kebenaran adalah tunas-tunas yang senantiasa tumbuh. Jangan rumuskan kehidupan dengan rumus angka-angka, berilah mereka kisah-kisah dan sejarah. 

Jangan hanya perkenalkan perjuangan dengan panas peluru dan dingin tongkat besi. Perkenlkanlah pula perjuangan-perjuangan merdu nyanyian, halus selendang dan indah bunga mawar. Jangan lupa katakan bahwasanya ada kemungkinan ketiga dalam perjuangan yakni kemenangan yang tidak mengalahkan.

Sebab kemurnian telah hilang dari kita, jadi jauhkan tangan kotor kita, ijinkan mereka memanusia secara manusiawi dan murni.

Wahai para pendidik
memberi pengertian tidak melulu dengan teriakan-teriakan
mungkin dengan berbisik justru akan membersit di ingatan
memberi peringatan tidak melulu dengan hukuman-hukuman
mungkin dengan kemesraan-kemesraan justru membenak di kedalaman
28 Maret 2016


1 comment: