Kalau
pusing sudang menyerang, ya cari pil, beli obat, di minum dan ces pleng rasa pusing di kepala serta
merta hilang, badan terasa lebih baik. Atau saja kalau flu menyerang, cari lagi
obat khusus untuk flu, yang murah hingga yang mahal, yang penting rasa sakit
hilang, flu hilang, tubuh terasa lebih baik dan mampu melanjutkan kegiatan
lagi.
Tapi,
pernahkan kita curiga terhadap obat-obatan itu, apakakah kita secara tidak
sadar telah ketergantungan obat-obat tersebut, dan apakan tidak ada efek
samping dari obat-obat itu yang nyata-nyata adalah awetan dari bahan kimia ?!
Jika
pada pribadi saya, jawabannya “ya”, pernah saya ketergantungan pada obat-obtan
itu, saya salah seorang yang mudah terkena sakit kepala, dan akhirnya saya
sakit sedikit obat, sakit lagi, obat lagi, hingga di saku saya selalu ada obat
tersebut, dan pernah saya tanyakan ke beberapa orang dokter Bapak saya,
penggunaan obat itu mau tidak mau memang akan berpengaruh pada ginjal, dan obat
tidak pernah menyelesaikan masalahannya, hanya akan meredakan, tidak akan
pernah mampu menyelesaikan sampai tuntas akar dari sebuah penyakit !
Tapi
toh itu bukan kewajiban saya untuk membahas lebih lagi, bahaya, dikira saya
nanti anti kemajuan, menolak perkembangan zaman, dituduh paling benar, idealis,
apalagi ? banyak macamnya ! Yang akan saya tuliskan setelah ini juga akan
mengandung kemungkinan yang sama, saya akan di tuduh gila, menolak perkembangan
zaman, dan sama, akan banyak lagi tuduhan-tuduhan lain. Dan itu terserah
pembaca, saya hanya mencoba jujur sejak dalam pikiran.
Di sisi
lain ada pil baru, yang juga sama ces
pleng-nya, yang dapat seketika dapat dianggap merampungi masalah, bukan
masalah, lebih tepatnya adalah sebuah tanya. Tentu tanya akan selalu menuntut
jawab, dimana saja, dan akan merundung siapa saja. Seseorang yang memiliki
tanya akan terus mencari jawab dengan berbagai cara, salah satunya adalah
meneggak pill yang bernama google, sebuah mesin pencari yang lahir oleh sebuah
perkembangan zaman yang mutakhir, yang konon akan menjawab tantangan zaman yang
kian bergerak pesat ke arah sebuah pembaharuan era teknologi.
Dalam
hal ini, mensin pencari google saya ibaratkan sama hal nya dengan pill, sebuah
pill ajaib yang di anggap canggih dan mutakhir untuk menemukan sebuah jawab,
dengan cara yang kilat dan mudah. Tentunya seperti sebuah pill, ces pleng, tapi sekali lagi, pernahkan
kita curiga akan sebuah hal yang instan tersebut akan berdampak negatif ?
Tak
ubahnya pil yang akan menggrogoti kinerja ginjal kita, sebuah pil baru bernama
mesin pencari tersebut pula akan menggerogoti semangat juang kita untuk mencari
jawab. Sedangkan jawab akan memunculkan sebuah tanya baru kembali, terus dan
tidak akan berhenti sampai jantung berhenti memompa aliran darah ke seluruh
bagian tubuh. Senyatanya kita pahami bersama, bahwa mensin pencari tersebut
memiliki keterbatasan informasi, hanya sepotong-potong saja, yang kadang dengan
naif akan kita percayai sepenuhnya, dan informasi yang ada tidak akan
se-gamblang buku atau bahkan pengalaman yang dialami tiap pribadi. Dengan
adanya sebuah kecenderungan yang instan dan serba mudah tersebut, maka akan
memunculkan sebuah permasalahan yang bernama kemalasan berfikir secara radikal,
kencenderungan tersebut ada karena kemudahan akses yang di sajikan oleh sebuah
mesin pencari yang di dalamnya mengandung informasi-informasi yang kadang tidak
akurat dan sulit untuk di pertanggungjawabkan ke absahannya.
Itulah
sepotong pemikiran pribadi saya. Apakah
itu sebuah permasalahan era modern ? apakah harus kita perangi ? atau kita
dukung saja, toh semua juga telah melakukan sebuah kemalasan berfikir secara
berjamaah ? Apakah pikiran saya itu benar ? Jika salah lalu bagaimana yang
benar ? Bagaimana dengan kalian ? apakah nyaman saja dengan adanya kemajuan ?
atau kemunduran tersebut ? Pernahkan kalian bertanya pada diri kalian sendiri ?
Mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing !
Klaten, 29 April 2016