Aku tak
mengingkari kemajuan jaman, tak hendak pula kembali kejaman purba, dimana kita
tak perlu mengejar karir dan prestasi agar sebagai manusia unggul kita diakui.
Dulu nenek moyang membangun jembatan agar mereka yang terpisah jurang dan
sungai dapat berjumpa, bertanya kabar, duduk bersama dan bercerita.
Tapi kini kita ciptakan sendiri jurang yang menjadi jarak diantara kita,
melewati jembatan jejaring sosial untuk berkomunikasi meski hanya terpisah
dinding toilet.
Aneh, meski sadar atau tidak kita telah menjadi orang asing karena kemajuan
jaman, tapi kita tetap menikmatinya karena kita adalah manusia moderen.
Aku terima saja daripada dianggap manusia gila bila memprotes peradaban baru
dan tak mengikuti, walau kita menjadi malas bertemu karena lebih nyaman
menggenggam tekhnologi tanpa kaki melangkah dan untuk menyapa atau kelak
berkata "aku mencintaimu" harus lewat dunia maya, sejenak
meninggalkan dunia nyata, padahal lidahku masih dapat mengucap kata dan kaki
masih sanggup berjalan menghampirimu.
15 September 2013 pukul 21:42
No comments:
Post a Comment